Sekolah, Mencari Ilmu atau Nilai?

Beranjak ke SD. Orang tua mulai terlihat menuntut. Beliau-beliau bilang sekolah itu tempat menunut dan mencari ilmu. Selain di seklah tidak ada tempat lain yang menyediakan fasilitas pembelajaran sekondusif di sekolah. Ok, itu benar, mari kita lihat ada apa di dalam sebuah sekolah dasar . . .

Di sana anak-anak belajar (jelas) . mempelajari apa yang diajari oleh bapak/ibu gurunya. Setiap ada pertanyaan, selalu bisa menjawab. Setiap ada tugas dikerjakan. Kemudian anak-anak akan memperoleh sesuatu yang disebut dengan nilai. Sekolah dasar merupakan dasar dari segala pelajaran. Setelah mengamati dan merasakan menjadi anak SD ada satu pikiran yang mengganjal. Bagaimana sebaiknya memperkenalkan ilmu pada anak-anak agar mau belajar dan menguasai ilmu tersebut? apabila dengan patokan nilai, muncul lagi sebuah pertanyaan. Bagaimana seorang guru mampu memahami murid yang diampunya? apakah hanya dengan nilai-nilai-nya saja? Dapatkah seorang guru meng-handle sekian puluh murid dalam satu waktu?

Beranjak ke SMP. Di SMP, pergaulan dan teknologi sudah semakin maju dan dikenal. Ada siswa yang saat pelajaran tidak pernah memperhatikan, kalo ditanya gag bisa jawab, tiba-tiba saat ulangan dia dapa nilai bagus, bukan karena ia mampu, tapi karena dapat “bisikan setan” (baca: contekan dan semacamnya) saat pembagian rapor, anak itu naik kelas dengan hasil yang sangat bagus, tetapi tidak dengan kawannya yang sudah berusaha mati-matian untuk mengerti segala macam ilmu dan yang hasil yang ia dapatkan tidak sebanding dengan apa usahanya.

Naik tingkat lagi ke SMA/SMK
Muncul sebuah pemikiran, sebenarnya untuk apa masuk SMA kalo ilmunya gag kepake ? apakah masi tergantung gengsi ? mending masuk SMK kalau melihat hasil dalam jangka pendek. SMK sebenarnya malah lebih menjanjikan sebuah profesi dari pada SMA.

Di SMA, proses pembelajaran tidak jauh berbeda dari SMP hanya saja materinya jauh lebih mendalam dan lebih susah. Fakta yang terjadi saat SMA : saat pembelajaran, siswa merasa masa bodoh dan berpikiran sing penting entuk biji apik.

akhir dari pertanyaan ini adalah, apakah sekolah masih bisa objektif dalam menilai siswa ? apabila iya, mengapa NILAI kognitif masih mendapat tempat superior dalam penilaian akhir ? padahal yang digunakan dalam kehidupan nyata BUKANLAH TEORI tetapi PRAKTEK . . .


.........Bagaimana menurut anda........silahkan comment


sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/21/sekolah-mencari-ilmu-atau-nilai/

Comments

Popular Posts